Presiden Kembali Ancam Berlakukan Darurat Sipil


Presiden Kembali Ancam Berlakukan Darurat Sipil
10-7-2001 / 12:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Abdurrahman Wahid kembali mengancam akan memberlakukan negara dalam keadaan bahaya dengan darurat sipil jika Sidang Istimewa MPR tetap membicarakan pertanggungjawaban dan penilaian kinerja pemerintah. Hal ini dikatakan Presiden Wahid pada dialog terbuka usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al Munawaroh Ciganjur, Jakarta, Jumat (6/7).

Tindakan itu, kata Presiden, mau tidak mau harus dia lakukan karena permintaan pertanggungjawaban adalah penyimpangan UUD 1945. Jika penyimpangan terus dilakukan, kita tidak akan memiliki dasar hukum dalam mengatur negara.

Ini entah keberapa kali Presiden mengatakan hal serupa. Sebelum ini, hal yang sama diungkapkan dalam perjalanannya di luar negeri, tepatnya ia ketika berada di Chirstchurch, New Zealand. Ketika itu, Presiden mengatakan tidak akan ragu-ragu menyatakan negara dalam bahaya sekaligus mengerahkan militer untuk menyalamatkan kepresidenannya. Ia yakin militer akan patuh kepadanya.

Presiden mengatakan, banyak sekali yang dapat dibicarakan, bila MPR kebingungan akan membicarakan apa. MPR dapat membicarakan ke mana negara akan bergerak, bagaimana memperbaiki sistem perpajakan, bagaimana ekonomi harus diatur, penegakan hukum, sistem pemerintahan dan sebagainya. “Karena itu, kalau SI, MPR tidak usah kehabisan masalah,” kata Presiden. (Dian Novita)

Tinggalkan komentar