Malam Ini Presiden dan Rachmawati Bicarakan Dekrit


Malam Ini Presiden dan Rachmawati Bicarakan Dekrit
18-7-2001 / 17:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bila tak ada halangan, Presiden Abdurrahman Wahid dan Rachmawati Soekarnoputeri akan berbicara dalam talk show di Istana Merdeka Rabu (18/7) malam. Dalam pembicaraan selama dua jam itu, rencananya mereka akan membahas tentang kerangka penegakan konstitusi menjelang dikeluarkannya Dekrit Presiden dan Sidang Istimewa MPR. Selain keduanya, sebagai pembicara turut diundang mantan Duta Besar RI untuk Australia yang juga pendiri harian Jakarta Post, Sabam Siagian

“Kita akan membahas dekrit pembekuan parlemen dari segi UUD ’45 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Jadi apakah tujuan dekrit itu sesuai atau tidak dengan konstitusi,” kata Ferry Tumpal Silalahi, Ketua Umum Forum Persaudaraan dan Kebangsaan Indonesia yang ikut serta menjadi penyelenggara talk show. Ferry dihubungi TEMPO sesaat sebelum bertemu dengan Presiden Abdurrahman Wahid dan Rachmawati di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (17/7) malam.

Pertemuan, semula dijadwalkan di Jalan Irian, setelah Presiden tiba kembali di Jakarta, seusai kunjungan kerja dua hari ke Menado dan Gorontalo. Namun, dari keterangan Ferry, setelah para tamu menunggu di Jalan Irian, Menteng, pertemuan itu dipindahkan ke Istana Merdeka.

Selain itu, kata Sekjen Forum tersebut, Almasiki, yang juga dihubungi di tempat yang sama, akan dibicarakan tentang kemungkinan pencabutan Keppres 92/2000 yang mensahkan hasil Pemilu 1999. “Dengan begitu masyarakat tidak usah mempercayai lagi sebagian besar parlemen,” kata dia.

Forum Persaudaraan ini, menurut Ferry, beraliran nasionalis dan sudah sejak lima tahun lalu berdiri dengan dua orang tokoh nasional sebagai tokoh sentral, yaitu KH. Abdurrahman Wahid dan Rachmawati Soekarnoputeri. Namun, karena tekanan era pemerintahan Orde Baru, tambah dia, forum itu baru bisa muncul sekarang. Mereka memandang Abdurrahman sebagai tokoh nasionalis yang memementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sedangkan, Rachmawati mereka pandang sebagai tokoh pejuang wanita yang gigih membela demokrasi dan menerapkan ajaran ayahnya, Bung Karno sebagai pemersatu bangsa.

Tujuan utama dari forum ini, lanjutnya, adalah terus menerus memberikan dukungan bagi penegakan UUD’45 dan Pancasila dalam kebuntuan politik yang terjadi sekarang ini. Ferry meng-klaim bahwa di bawah forum ini terdapat 60 lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat. Bila dihitung peserta aktifnya, kata dia, berjumlah sekitar 1000 orang. Sekretariat forum itu berada di daerah Mangga Dua, Jakarta Utara. (Kurie Suditomo)

Tinggalkan komentar