SI Bukan Ajang Menjatuhkan Presiden


SI Bukan Ajang Menjatuhkan Presiden
20-7-2001 / 10:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Fraksi TNI/Polri MPR, Hari Sabarno, belum bisa memastikan apakah sikap dan suara fraksi yang dipimpinnya akan bulat saat berlangsung Sidang Istimewa (SI) MPR Agustus mendatang. Hal ini disampaikannya di sela-sela acara ‘Jati Diri Bangsa’ yang digelar oleh Forum Masyarakat Peduli di Hotel Hilton Jakarta, Rabu (18/7) malam.

“Suara tidak ada bulat, lonjong. Soal setuju atau tidak setuju dalam SI itu kita lihat saja nanti,” ujar Hari saat dimintai kepastiannya mengenai dukungan fraksi TNI/Polri terhadap keputusan yang diambil dalam rapat paripurna MPR nanti. Menurut dia, saat ini dirinya maupun anggota fraksi TNI/Polri lainnya belum membahas sikap apa yang akan diambil jika terjadi voting dalam SI. “Kami baru membahas sikap yang akan kami ambil pada tahap Pemandangan Awal dan Pemandangan Umum,”tegasnya.

Namun, menurut Hary seluruh anggota fraksinya akan akan memiliki pandangan yang sama tehadap hasil SI nanti, karena, “Kami semua tidak akan menonjolkan kepentingan masing-masing, dan itu dilakukan demi institusi,” tandasnya.

Saat disinggung mengenai ancaman Presiden untuk mengeluarkan dekrit jika MPR bersikukuh meminta pertanggungjawaban Presiden saat SI, Hary dengan lantang menjawab bahwa pihaknya tidak menginginkan hal itu terjadi, karena jelas-jelas bertentangan dengan institusi. “Membubarkan majelis gimana? Wong Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR. Logika apa yang dipakai?” imbuh Hary sambil balik bertanya.

Menurut Hary, hendaknya Presiden jangan menganggap SI sebagai ajang menjatuhkan impeachment bagi dirinya. “Cuma minta pertanggungjawaban kok. Kalau tidak diterima, ya mau gimana lagi,” ujar dia enteng. Tetapi, beberapa saat kemudian, Hari kembali menjelaskan bahwa pernyataannya itu jangan diartikan sebagai ancaman bagi Presiden. “Itu bukan ancaman, memangnya yang suka mengancam-ancam itu siapa,” kata Hary sambil terkekeh dan berlalu dari kerumunan wartawan. (Sri Wahyuni)

Tinggalkan komentar